Senin, 13 Agustus 2012

SEJUTA AIR MATAKU "cerpen"

“ Sini lebih deket lagi “ ucapnya sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
Dengan langkah lesu aku menghampirinya dengan senyuman yang mengembang di bibirku.
“ Kamu kenapa? Sakit yah? “ ucapnya penuh perhatian
Direntangkan tangannya, akupun lebih mendekat dan jatuh kepelukannya.
Ketika itu aku bahagia, aku senang, aku nyaman saat berada di dekapannya, aku memeluknya semakin erat, erat.. sekali, seakan tak mau di tinggalkannya pergi.
~~ you’re perfect.. you’re perfect ~~
19 Juli 2012, 05.00 AM. Itu bunyi alarmku, ternyata kejadian tadi hanyalah mimpi.
“ Sepertinya aku terlalu merindukannya, hingga dirinya ikut terlarut kedalam mimpiku “ gumamku.
***
Di mimpiku hanya ada dia dan cintanya yang terlihat seperti pelangi-pelangi yang indah, tapi aku tahu itu hanyalah ilusi semata.

19 Juli 2012
Dua kata, hanya dua kata! yang membuat jantungku terasa sangat berdesir hebat.
“ yaudah udahan” itu jawaban dari semua ketakutanku, KAU MENGAKHIRINYA, bahkan sepertinya, tak ada beban apapun, tak ada sesuatu apapun yang bisa menghalangi kau untuk mengucapkan dua kata itu.
Seketika tubuhku lemas, ingin rasanya berteriak agar rasa sakit ini dapat terobati sejenak.
Aku menyayanginya, sangat dalam rasa sayang itu tertanam, sangat dalam juga luka yang dia goreskan.
***

Aku senang saat dia hadir di hidupku, yang selalu menemani setiap langkahku, namun sekarang semua berubah, semua menjadi hampa, hari-hariku kelam saat dia pergi L

***

Andaikan dirimu tahu
Di setiap detik dalam hidupku
Hanya cinta untukmu yang terbesit dalam sanubariku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Cinta yang membuatku jadi gila sendiri

Di setiap aliran darahku
Hanya rasa rindu ini yang ada
Rindu yang menggebu-gebu
Yang tiada pernah kurasakan selain denganmu

Dan sekali lagi,
Inilah cintaku untukmu
Yang akan selalu terukir manis di relung hatiku

Kasih,
Harus kau tahu
Aku akan selalu menunggumu
Menunggu cinta putihmu kan pasti berlabuh di dermaga hatiku

Karena aku yakin kaulah cinta sejati itu
Dan karena bagiku
Engkau lelaki terindah yang pernah ku temui hingga saat ini
Ku harap kau bisa membalas perasaan ini

***

Tak henti-hentinya ku menangisi keadaan ini, tak henti-hentinya ku menyalahkan diriku sendiri.
Apa yang harus ku lakukan?
“ Udah move on aja kali.. “ ucap sahabatku, sebut aja dia kasih.
“ Lu pikir gua bisa move on secepat itu?! “ ucap ku kesal.
“ Maaf Les “

Aku Lesta, gadis remaja 16 tahun yang sekarang duduk di kelas XI. Teman-temanku bilang aku tipikal orang yang baik, jail, jutek (kalau belum kenal), pemalu tapi suka malu-maluin, nekat, pendiam, dll.

Aku hendak pulang, tapi kakiku tak bisa melangkah, ku bersandar lemah di kursi kelasku, bayangan-bayangan cepat berkelebat di depan pelupuk mataku, pikiran ku berkelana menjelajah waktu setahun yang lalu di tempat ini, tempat dimana semuanya bermula, tempat yang memberikan kenangan paling indah.

Flashback…

“ Di jawab sekarang atau nanti aja ka? “ ucapku polos
“ Sekarang aja J “ ucap orang itu, lama ku terdiam, ku hela nafasku karena aku gugup sekali kala itu.
“ iyah aku mau “ ucapku menunduk tapi dengan senyuman yang mengembang di bibirku.
“ Mau apa? “ tanya orang itu.

-Ah gila di permainkan jawaban gua- pikirku saat itu.

“ Aku mau jadi pacar kaka J “ akhirnya.. lepas juga kata-kata itu.

Flashback off..

Begitulah sekiranya ucapan-ucapan yang keluar dari bibir ini.

Sekarang bulir air mata bening itu memang meleleh dari retina mataku, namun bibirku tak henti-hentinya untk tersenyum, meski hati ini telah rapuh.

“ Mau pulang ga? “ tanya sahabat-sahabatku
“ Males pulang, nanti kalo pulang gua di rumah sendirian, galau deh gua “ ucapku.
“ Ngejenguk si icih aja yuk “ ucap salah satu sahabatku.

Akhirnya aku dan keenam sahabatku menjenguk sahabatku icih yang sedang sakit, sebenarnya namanya buka icih tapi karena suatu insiden jadi di panggil itu deh :D

Di rumah icih kami makan-makan, padahal bulan puasa haha, tapi ada dua sahabatku yang berpuasa saat itu, yang lainnya udah taulah ga puasa knapa, Panggilan alam pastinya haha.

Disana kami bercanda, entah apa yang di bicarakan yang penting bisa bikin ketawa walaupn yang di bicarakan itu ga nyambung, ata hal-hal konyol.

Tapi semuanya berubah, saat salah satu sahabatku sengaja mendengarkan lagu ‘kisah kita’ dengan suara yang keras. nada dan lirik lagu itu merambat cepat melalui udara hingga sampai ke telingaku. Detik itu aku seperti di hantam dan di tampar ombak besar, nafasku naik ke tenggorokan, jantungku berdetak kencang, bibirku bergetar,  rasanya sesak dan sakit sekali kala itu.

Aku melihat satu persatu sahabatku dengan mata yang nanar, ku peluk lutut dan tas gendongku, aku tak tahan, nafasku tersenggal-senggal, akhirnya aku terisak-isak penuh haru, mengusap perlahan air mata yang membasahi pipiku.

-Tenang les, tenang lu ga boleh nangis, ayo berhenti nangis les- gumamku saat itu.

Sahabat-sahabatku berusaha menenangkanku dari isak tangisku, tapi aku tak kunjng tenang, lagu itu memutar kembali memory otakku, memory saat aku bersamanya.

“ Kalian tau ga? Saat kalian bener-bener sayang sama cowo, tapi waktu dan keadaan misahin kalian, dan gimana saat kalian tau dia jadian sama cewe lain, sedangkan hati kalian masih mengharapkan cowo itu, itu sakit dan itu yang gua alamin selama ini. “ ucap aini sahabatku dengan berurai air mata. Mendengar perkataannya membuat hatiku terenyuh.

Dulu setahun yang lalu, aku dan aini sama sama dekat dengan kakak kelas yang berteman juga seperti aku dan aini, kita sama-sama jadian di bulan yang sama, agustus, ya agustus, tapi beberapa bulan kemudian hubungan aini dan pacarnya harus kandas di tengah jalan karena ada masalah yang menghalangi hubungan aini dan pacarnya.

kini aku tahu, aku bisa merasakan apa yang dulu pernah aini rasakan.

Sekarang bukan hanya aku dan aini yang menangis, tapi desty sahabatku juga menangis karena mengingat hubungan dengan pacarnya harus kandas di tengah jalan karena pacarnya meninggal dunia di depan matanya sendiri.

Berulang kali aku menghela nafas untuk menenangkan diriku sendiri, karena aku tahu hanya diriku yang bisa membuatku kuat.

***

Aku dan sahabatku, duduk bercerita di lorong kelasku..
Begitu banyak langkah kaki yang berlalu lalang di hadapanku  tapi aku tak peduli saat adik-adik kelasku melihatku dengan wajah yang heran, aku tak peduli apa kata mereka saat melihatku menangis di tengah keramaian,  bahkan aku tak peduli dengan artinya kata malu.
“ Dia kemarin jalan sama cewe itu “ kalimat itu yang keluar dari bibir sahabatku, kalimat itu juga yang membuatku tak kuasa menahan perih di hati.
Banyak temanku yang bertanya “kenapa?” tapi aku hanya bisa menjawab dengan gelengan kepala dan senyuman yang mungkin terlihat sangat perih.
Tapi saat sahabatku yang bertanya aku hanya bisa bilang “ SAKIT ”  karena memang tak banyak kata-kata yang bisa terucap dari bibir ini.

Sudah beberapa kali sahabatku bicara padaku bahwa mereka melihat dia dan ‘gadis itu’ jalan berdua, pulang berdua.

Tak terpungkiri hati ini memang sakit, tapi apa mau dikata? Bukankah itu sudah terjadi? Apa yang bisa ku lakukan? Aku tak bisa melarangnya, siapa aku? Aku hanya ‘kekasih masa lalunya’ yang hingga sekarang memang ga bisa merelakan dia pergi, dan aku tahu, aku tak mempunyai hak apapun untuk melarangnya pergi dengan siapa saja.

***

Aku hanyut dalam diam, seketika mengulang kembali kisah cinta dalam benakku.

Hari-hariku kini, sungguh berbeda dengan beberapa bulan yang lalu saat masih bersamanya. Dan begitu banyak kenangan yang tersampul dalam buku yang tak pernah usang di hatiku.
kini hari-hari ku kosong, tak ada senyuman yang terukir seindah dulu, tak ada lagi tawa dan canda yang menemani setiap hariku.
Terkadang aku ingin pergi, tapi aku tahu itu hanyalah kalimat bodoh yang ku utarakan saat hati dan pikiranku tak mampu berpikir jernih.


Tersenyum meski hati tak ingin
Tertawa meski hati menolak
Sungguh hidup ini penuh dengan DUSTA

Lihatlah aku, lihat keterpurkanku, apakah kau tidak bisa melihatnya? Bagaimana jika saat ini kau yang berada di posisiku? Apa kau bisa merasakan apa yang kurasa? apakah kau akan mengerti?
Sering sekali aku berteriak pada diriku sendiri –lu ga boleh terus-terusan ngotorin hari-hari lu sama air mata L lu harus bangkit dari keterprukan ini, lu kuat!!-

Ku buka buku diary ku yang telah usang dimakan waktu dan diary yang sekarang lebih sering menemaniku dalam kesendirianku..

Minggu, 12 Agustus 2012

Ya Allah..
Aku mencintainya, aku menyayanginya..
Sudah terlalu nyaman dirinya berada disampingku
Aku tak mau kehilangannya L
Tapi dia menyayangi orang lain..
Apa yang harus aku lakukan?
Tuhan jika memang dia diciptakan untuk bersamaku
Kembalikan dia untuk selalu di sisiku
Namun, jika memang dia diciptakan bukan untuk bersamaku
Kuatkan hati ini..
Kuatkan batin ini..
Yang hingga sekarang masih terpuruk dalam kesedihan sendiri tanpanya..

Ya Allah..
Tolong jaga dirinya untuk diriku
Berikan dia gadis yang terbaik untuk hidupnya
Dan bahagiakanlah dia :’)

***

Aku disini bersamaan diam membisu
Berharap kepergiannya tak pernah ada
Aku dan senyumku
Mengikuti diam termenung
Berharap kau bisa kembali padaku
Suatu hari nanti :’)

Semua akan indah pada waktunya J #berlaku di akhirat itupun kalo masuk surga ;)


THE END

NB :
terinspirasi dari kisah nyata haha :D
hanya orang yang rajin yang mau baca note sepanjang ini haha
TINGGALKAN LIKE SEBAGAI JEJAKMU !! :D





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Purnama -NPL-

Terbaring di atas pasir Menatap langit bertaburkan bintang di temani bulan Terpejam meresapi suara ombak saling bersahutan Malam ini ...