“ Sini
lebih deket lagi “ ucapnya sambil menepuk-nepuk kursi di sebelahnya.
Dengan
langkah lesu aku menghampirinya dengan senyuman yang mengembang di bibirku.
“ Kamu
kenapa? Sakit yah? “ ucapnya penuh perhatian
Direntangkan
tangannya, akupun lebih mendekat dan jatuh kepelukannya.
Ketika
itu aku bahagia, aku senang, aku nyaman saat berada di dekapannya, aku
memeluknya semakin erat, erat.. sekali, seakan tak mau di tinggalkannya pergi.
~~ you’re
perfect.. you’re perfect ~~
19 Juli 2012, 05.00 AM. Itu bunyi alarmku, ternyata kejadian
tadi hanyalah mimpi.
“ Sepertinya aku terlalu merindukannya, hingga dirinya ikut
terlarut kedalam mimpiku “ gumamku.
***
Di
mimpiku hanya ada dia dan cintanya yang terlihat seperti pelangi-pelangi yang
indah, tapi aku tahu itu hanyalah ilusi semata.
19 Juli 2012
Dua kata, hanya dua kata! yang membuat jantungku terasa sangat
berdesir hebat.
“ yaudah
udahan” itu jawaban dari semua ketakutanku, KAU MENGAKHIRINYA, bahkan
sepertinya, tak ada beban apapun, tak ada sesuatu apapun yang bisa menghalangi
kau untuk mengucapkan dua kata itu.
Seketika tubuhku lemas, ingin rasanya berteriak agar rasa
sakit ini dapat terobati sejenak.
Aku menyayanginya, sangat dalam rasa sayang itu tertanam,
sangat dalam juga luka yang dia goreskan.
***
Aku senang
saat dia hadir di hidupku, yang selalu menemani setiap langkahku, namun
sekarang semua berubah, semua menjadi hampa, hari-hariku kelam saat dia pergi L
***
Andaikan
dirimu tahu
Di setiap detik dalam hidupku
Hanya cinta untukmu yang terbesit dalam sanubariku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Cinta yang membuatku jadi gila sendiri
Di setiap detik dalam hidupku
Hanya cinta untukmu yang terbesit dalam sanubariku
Cinta yang tulus hanya untukmu
Cinta yang membuatku jadi gila sendiri
Di setiap
aliran darahku
Hanya rasa rindu ini yang ada
Rindu yang menggebu-gebu
Yang tiada pernah kurasakan selain denganmu
Hanya rasa rindu ini yang ada
Rindu yang menggebu-gebu
Yang tiada pernah kurasakan selain denganmu
Dan
sekali lagi,
Inilah cintaku untukmu
Yang akan selalu terukir manis di relung hatiku
Inilah cintaku untukmu
Yang akan selalu terukir manis di relung hatiku
Kasih,
Harus kau tahu
Aku akan selalu menunggumu
Menunggu cinta putihmu kan pasti berlabuh di dermaga hatiku
Harus kau tahu
Aku akan selalu menunggumu
Menunggu cinta putihmu kan pasti berlabuh di dermaga hatiku
Karena aku yakin kaulah cinta sejati itu
Dan karena bagiku
Engkau lelaki terindah yang pernah ku temui hingga saat ini
Engkau lelaki terindah yang pernah ku temui hingga saat ini
Ku harap kau bisa membalas perasaan ini
***
Tak
henti-hentinya ku menangisi keadaan ini, tak henti-hentinya ku menyalahkan
diriku sendiri.
Apa yang
harus ku lakukan?
“ Udah
move on aja kali.. “ ucap sahabatku, sebut aja dia kasih.
“ Lu
pikir gua bisa move on secepat itu?! “ ucap ku kesal.
“ Maaf Les
“
Aku
Lesta, gadis remaja 16 tahun yang sekarang duduk di kelas XI. Teman-temanku
bilang aku tipikal orang yang baik, jail, jutek (kalau belum kenal), pemalu
tapi suka malu-maluin, nekat, pendiam, dll.
Aku
hendak pulang, tapi kakiku tak bisa melangkah, ku bersandar lemah di kursi
kelasku, bayangan-bayangan cepat berkelebat di depan pelupuk mataku, pikiran ku
berkelana menjelajah waktu setahun yang lalu di tempat ini, tempat dimana
semuanya bermula, tempat yang memberikan kenangan paling indah.
Flashback…
“ Di jawab sekarang atau nanti aja ka? “
ucapku polos
“ Sekarang aja J “ ucap orang itu, lama ku terdiam, ku hela
nafasku karena aku gugup sekali kala itu.
“ iyah aku mau “ ucapku menunduk tapi dengan
senyuman yang mengembang di bibirku.
“ Mau apa? “ tanya orang itu.
-Ah gila di permainkan jawaban gua- pikirku
saat itu.
“ Aku mau jadi pacar kaka J “ akhirnya.. lepas juga kata-kata itu.
Flashback
off..
Begitulah
sekiranya ucapan-ucapan yang keluar dari bibir ini.
Sekarang
bulir air mata bening itu memang meleleh dari retina mataku, namun bibirku tak
henti-hentinya untk tersenyum, meski hati ini telah rapuh.
“ Mau
pulang ga? “ tanya sahabat-sahabatku
“ Males
pulang, nanti kalo pulang gua di rumah sendirian, galau deh gua “ ucapku.
“
Ngejenguk si icih aja yuk “ ucap salah satu sahabatku.
Akhirnya
aku dan keenam sahabatku menjenguk sahabatku icih yang sedang sakit, sebenarnya
namanya buka icih tapi karena suatu insiden jadi di panggil itu deh :D
Di rumah
icih kami makan-makan, padahal bulan puasa haha, tapi ada dua sahabatku yang
berpuasa saat itu, yang lainnya udah taulah ga puasa knapa, Panggilan alam
pastinya haha.
Disana
kami bercanda, entah apa yang di bicarakan yang penting bisa bikin ketawa
walaupn yang di bicarakan itu ga nyambung, ata hal-hal konyol.
Tapi
semuanya berubah, saat salah satu sahabatku sengaja mendengarkan lagu ‘kisah kita’ dengan suara yang keras. nada
dan lirik lagu itu merambat cepat melalui udara hingga sampai ke telingaku. Detik
itu aku seperti di hantam dan di tampar ombak besar, nafasku naik ke
tenggorokan, jantungku berdetak kencang, bibirku bergetar, rasanya sesak dan sakit sekali kala itu.
Aku
melihat satu persatu sahabatku dengan mata yang nanar, ku peluk lutut dan tas
gendongku, aku tak tahan, nafasku tersenggal-senggal, akhirnya aku terisak-isak
penuh haru, mengusap perlahan air mata yang membasahi pipiku.
-Tenang les, tenang lu ga boleh nangis, ayo
berhenti nangis les- gumamku saat itu.
Sahabat-sahabatku
berusaha menenangkanku dari isak tangisku, tapi aku tak kunjng tenang, lagu itu
memutar kembali memory otakku, memory saat aku bersamanya.
“ Kalian
tau ga? Saat kalian bener-bener sayang sama cowo, tapi waktu dan keadaan
misahin kalian, dan gimana saat kalian tau dia jadian sama cewe lain, sedangkan
hati kalian masih mengharapkan cowo itu, itu sakit dan itu yang gua alamin
selama ini. “ ucap aini sahabatku dengan berurai air mata. Mendengar
perkataannya membuat hatiku terenyuh.
Dulu
setahun yang lalu, aku dan aini sama sama dekat dengan kakak kelas yang
berteman juga seperti aku dan aini, kita sama-sama jadian di bulan yang sama,
agustus, ya agustus, tapi beberapa bulan kemudian hubungan aini dan pacarnya
harus kandas di tengah jalan karena ada masalah yang menghalangi hubungan aini
dan pacarnya.
kini aku
tahu, aku bisa merasakan apa yang dulu pernah aini rasakan.
Sekarang
bukan hanya aku dan aini yang menangis, tapi desty sahabatku juga menangis
karena mengingat hubungan dengan pacarnya harus kandas di tengah jalan karena
pacarnya meninggal dunia di depan matanya sendiri.
Berulang
kali aku menghela nafas untuk menenangkan diriku sendiri, karena aku tahu hanya
diriku yang bisa membuatku kuat.
***
Aku dan
sahabatku, duduk bercerita di lorong kelasku..
Begitu
banyak langkah kaki yang berlalu lalang di hadapanku tapi aku tak peduli saat adik-adik kelasku
melihatku dengan wajah yang heran, aku tak peduli apa kata mereka saat
melihatku menangis di tengah keramaian, bahkan
aku tak peduli dengan artinya kata malu.
“ Dia kemarin jalan sama cewe itu “ kalimat
itu yang keluar dari bibir sahabatku, kalimat itu juga yang membuatku tak kuasa
menahan perih di hati.
Banyak
temanku yang bertanya “kenapa?” tapi aku hanya bisa menjawab dengan gelengan
kepala dan senyuman yang mungkin terlihat sangat perih.
Tapi saat
sahabatku yang bertanya aku hanya bisa bilang “ SAKIT ” karena memang tak banyak kata-kata yang bisa
terucap dari bibir ini.
Sudah
beberapa kali sahabatku bicara padaku bahwa mereka melihat dia dan ‘gadis itu’ jalan
berdua, pulang berdua.
Tak
terpungkiri hati ini memang sakit, tapi apa mau dikata? Bukankah itu sudah
terjadi? Apa yang bisa ku lakukan? Aku tak bisa melarangnya, siapa aku? Aku
hanya ‘kekasih masa lalunya’ yang hingga sekarang memang ga bisa merelakan dia
pergi, dan aku tahu, aku tak mempunyai hak apapun untuk melarangnya pergi
dengan siapa saja.
***
Aku
hanyut dalam diam, seketika mengulang kembali kisah cinta dalam benakku.
Hari-hariku
kini, sungguh berbeda dengan beberapa bulan yang lalu saat masih bersamanya.
Dan begitu banyak kenangan yang tersampul dalam buku yang tak pernah usang di
hatiku.
kini
hari-hari ku kosong, tak ada senyuman yang terukir seindah dulu, tak ada lagi
tawa dan canda yang menemani setiap hariku.
Terkadang
aku ingin pergi, tapi aku tahu itu hanyalah kalimat bodoh yang ku utarakan saat
hati dan pikiranku tak mampu berpikir jernih.
Tersenyum meski hati tak ingin
Tertawa meski hati menolak
Sungguh hidup ini penuh dengan DUSTA
Lihatlah aku, lihat keterpurkanku, apakah kau
tidak bisa melihatnya? Bagaimana jika saat ini kau yang berada di posisiku? Apa
kau bisa merasakan apa yang kurasa? apakah kau akan mengerti?
Sering
sekali aku berteriak pada diriku sendiri –lu ga boleh terus-terusan ngotorin
hari-hari lu sama air mata L lu harus
bangkit dari keterprukan ini, lu kuat!!-
Ku buka
buku diary ku yang telah usang dimakan waktu dan diary yang sekarang lebih
sering menemaniku dalam kesendirianku..
Minggu, 12 Agustus 2012
Ya Allah..
Aku mencintainya, aku menyayanginya..
Sudah terlalu nyaman dirinya berada
disampingku
Aku tak mau kehilangannya L
Tapi dia menyayangi orang lain..
Apa yang harus aku lakukan?
Tuhan jika memang dia diciptakan untuk
bersamaku
Kembalikan dia untuk selalu di sisiku
Namun, jika memang dia diciptakan bukan untuk
bersamaku
Kuatkan hati ini..
Kuatkan batin ini..
Yang hingga sekarang masih terpuruk dalam
kesedihan sendiri tanpanya..
Ya Allah..
Tolong jaga dirinya untuk diriku
Berikan dia gadis yang terbaik untuk hidupnya
Dan bahagiakanlah dia :’)
***
Aku
disini bersamaan diam membisu
Berharap
kepergiannya tak pernah ada
Aku dan
senyumku
Mengikuti
diam termenung
Berharap
kau bisa kembali padaku
Suatu
hari nanti :’)
Semua
akan indah pada waktunya J #berlaku
di akhirat itupun kalo masuk surga ;)
THE END
NB :
terinspirasi
dari kisah nyata haha :D
hanya
orang yang rajin yang mau baca note sepanjang ini haha
TINGGALKAN
LIKE SEBAGAI JEJAKMU !! :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar