Jumat, 20 Desember 2013

Materi Kas Kecil (Petty Pash)



KAS KECIL (Petty Cash)

A. PENGERTIAN KAS KECIL
Kas kecil adalah uang yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil, dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana kas kecil dipisahkan dari kas besar dan diserahkan  kepada seorang kasir kas kecil, yang akan mempertanggungjawabkan  setiap pengeluaran. Adapun pemengang kas kecil bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja. Kas kecil ini biasa disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil berdasarkan kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masing unit kerja dalam jangka waktu tertentu.


B. TUJUAN DIBENTUKNYA KAS KECIL
Untuk menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang dilakukan oleh suatu bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah berikut:
1.      Untuk menghindari cara-cara pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan tidak praktis.
2.      Meringankan beban para staf dalam memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis pimpinan. Contoh :
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
3.      Untuk mempercepat kegiatan atasan yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
C. PEMBAYARAN KAS KECIL
 Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk hal-hal sebagai berikut:
  1. Pengeluaran kas kecil biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi pengeluaran-pengeluaran.
  2. Pengeluaran kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf.
  3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil.
  4. Bila ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.

D. PENGISIAN KAS KECIL
Bila jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil sudah menipis, maka dana harus diisi dengan cara :
1.      Pemegang kas kecil mengajukan permintaan pada bendahara kas.
2.      Pemegang kas kecil menyiapkan daftar pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil.
3.      Apabila sudah sesuai dengan ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada formulir permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan.




E. PERALATAN PENGELOLAAN KAS KECIL
Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil, yaitu :
 1.  Form permintaan pengisian dana kembali kas kecil.
 2.  Form permintaan pengeluaran kas kecil.
 3.  Jurnal pengeluaran kas.
 4.  Buku jurnal kas kecil.
 5.  Buku laporan penggunaan kas kecil.
 6.  Buku pengeluaran kas kecil.
 7.  Alat tulis dan alat hitung.

F.  PROSEDUR PENGELOLAAN DANA KAS KECIL
 1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
    Dana kas kecil dibentuk (disediakan) berdasarkan surat keputusan kepala bagian keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki standar prosedur akuntansi semua jenis pengeluaran kas melibatkan bagian hutang sehingga unit organisasi yang terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah bagian hutang, bagian kasa, dan bagian pemegang dana kas kecil. Tugas masing-masing adalah sebagai berikut :
a. Bagian Hutang
·      Menerima surat keputusan, pembentukan dana kas kecil dari kepala bagian keuangan.
·      Membuat bukti pengeluaran kas dalam tiga rangkap. Lembar 1 dan 3 diserahkan kepada bagian kasa dilampiri surat pembentukan dana kas           kecil. Lembar 2 diserahkan kepada bagian buku pembantu yang terkait misalnya, bagian kartu biaya dan kartu persediaan untuk disisipkan.
·      Mencatat bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar (berfungsi sebagai buku pembantu hutang).
·      Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dari bagian kasa dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas kecil.
·      Mencatat nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti pengeluaran kas yang telah dicap lunas dalam daftar bukti kas keluar pada kolom yang disediakan.
·      Menyerahkan bukti kas pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap kepada bagian jurnal dan laporan.
b. Bagian Kasa
·      Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dilampiri surat pembentukan dana kas kecil dari bagian hutang.
·      Menyediakan cek sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas untuk ditanda tangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang mengeluarkan kas.
·      Membubuhkan cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 serta surat pembentukan dana kas kecil.
·      Menyerahkan bukti pengeluaran kas lembar 1 ke bagian hutang dilampiri surat bukti pembentukan dana kas kecil, dan lembar ke 3 diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.
c. Bagian Jurnal dan Laporan
·      Menerima bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah di cap lunas dilampiri surat pembentukan dana kas kecil dari bagian hutang.
·      Mencatat bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas (register cek)
·      Mengarsipkan bukti pengeluaran kas bersama surat keputusan pembentukan dana kas kecil dalam map arsip bukti pengeluaran kas (voucher) yang sudah dibayar.
d. Pemegang Dana Kas Kecil
·      Menerima cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasa
·      Menguangkan cek ke bank dan menyimpan dana kas kecil
·      Mengarsipkan bukti pengeluaran berdasarkan urutan tanggal.

   Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dana kas kecil terdiri dari formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil adalah Pemegang Dana Kas Kecil dan bagian yang menggunakan (pemakai) dana kas kecil. Kegiatan masing-masing pihak adalah sebagai berikut :
a. Pemakai Dana Kas Kecil
·         Mengisi formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil sebanyak 2 lembar untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.
·         Menerima uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dari pemegang dana kas kecil.
·         Mengumpulkan bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan pendukung bukti pengeluaran kas kecil.
·         Mengisi formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti pendukung.
·         Menyerahkan bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 kepada pemegang dana kas kecil.
·         Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke 2 yang telah di cap lunas dari pemegang dana kas kecil untuk di arsipkan.
b. Pemegang Dana Kas Kecil
·         Menerima surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2 dari bagian yang memerlukan dana (pemakai).
·         Menyerahkan uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 kepada pemakai dana kas kecil.
·         Menerima bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran kas kecil lembar 1 dari pemakai dana kas kecil sebagai bukti pertanggung jawaban.
·         Membubuhkan cap lunas pada bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2.
·         Menyerahkan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 2 yang telah di cap lunas kepada pemakai dana kas kecil.
·         Menyimpan bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada bagian hutang pada saat pengajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.





G. PENGISIAN KEMBALI DANA KAS KECIL

a. Fungsi pemegang dana kas kecil
1. Pemegang kas kecil membuat permintaan pengisian kembali kas kecil
         PP3K
2. Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2,BPKK, dan dokumen pendukung
         kepada bagian utang
3. Menerima bukti kas keluar (BKK) lembar 3 dan cek bagian utang
4. Mengunakan cek ke bank
5. Menyimpan uang tunai
6. Mengarsipkan BKK lembar 3
b. Fungsi bagian utang
Berikut ini merupakan tugas bagian utang
1. Menerima PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan DP dari pemegang kaskecil
2. Membuat bukti kas keluar (BKK) sebanyak 3 lembar
3. Berdasarkan BKK lembar 1 diisi register bukti kas keluar
4. BKK lembar 2 dan PP3K lembar 1 di serahkan ke bagian kartu biaya
c. Fungsi bagian kasa/kasir
Berikut ini merupakan tugas kasa/kasir
1. Menerima BKK lembar 1 dan 2, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari
         bagian utang.
2. Mengisi cek dan meminta tanda tangan terhadap cek kepada direktur
         keuangan
3. Menyerahkan cek dan BKK lembar 3 kepada pemegang dana kas kecil.
4. Menyerahkan BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP kepada
   bagian uatang setelah membutuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen
   pendukungnya dan mencatat nomor cek pada BKK.
5. BKK lembar 1 dan 3, PP3K lembar 2, BPKK, dan dokumen pendukung
   di serahkan ke bagian kasa.
6. Menerima cek, BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari kasa
  setelah membubuhkan cap lunas pada BKK dan dokumen pendukungnya
  dan mencatat nomer cek pada BKK.
7. Mengisi register bukti kas keluar berdasarkan PP3K lembar 1.
8. Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan dokumen pendukung
   kepada bagian jurnal.

d. Bagian jurnal
Berikut ini merupakan tugas pemegang dana kas kecil.
1. Menerima BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP dari bagian utang.
2. Mengisi register cek dari BKK lembar 1.
3. Mengarsipkan BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP menurut nomor
    urut.

H. MUTASI DANA KAS KECIL

Mutasi/perubahan kas pada dasarnya adalah akibat adanya penerimaan dan pengeluaran dana. Dana kas kecil diterima kas umum dan dikeluarkan melalui bagian pemakai dana. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi adalah sebagai berikut:
1. Transaksi pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan
    kepala bagian keuangan. Dokumen transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
·         Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian hutang.
·         Surat keputusan kepala bagian keuangan sebagai dokumen pendukung.



2. Transaksi pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian pemakai dana,
    dokumen transaksi tersebut ialah sebagai berikut:
·         Bukti pengeluaran kas kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai dana.
·         Bukti penggunaan dana seperti, nota kontan, kuitansi yang dibuat pihak luar perusahaan sebagai dokumen pendukung.
·         Surat permintaan pengeluaran dana kas kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai sebagai dokumen pendukung.
3. Transaksi pengisian kembali dana kas kecil, dokumen transaksinya adalah :
·         Bukti pengeluaran kas yang dibuat bagian hutang.
·         Surat permintaan pengisian kembali dana kas kecil sebagai dokumen pendukung dibuat oleh pemegang dana kas kecil.
·         Bukti pengeluaran kas kecil sebagai dokumen pendukung dibuat oleh bagian-bagian pemakai dana kas kecil.










I. DOKUMEN / BUKTI PENGELOLAAN DANA KAS KECIL
1.      Bukti Kas Keluar (BKK)
Bukti Kas Keluar (BKK) adalah dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi (bagian) akuntansi kepada fungsi (bagian) kas besar yang tercantum dalam dokumen tersebut. Dokumen ini dalam kaitannya dengan kas pengelolaan kas kecil, biasanya diperlukan pada transaksi pembentukan dana kas kecil dan pada saat pengisian kembali kas kecil. Contoh :
PD ADIL SEJAHTERA
Jl. TEKNOLOGI No. 144 JATEN KARANGANYAR
SOLO JAWA TENGAH

BUKTI PENGELUARAN KAS Nomor : BKK12-6
Tanggal : 2 Desember 2009
 Nomor Cek : CP12-006 Tanggal Cek : 2/12/2009PCek
Dibayar kepada
Bendahara Kas Kecil
Jumlah Dibayar
Rp. 5.000.000,00
Dengan Huruf
Lima juta rupiah
Keterangan
Pembentukan Dana Kas Kecil
Disetujui Oleh                         Dibukukan Oleh          Dibayar oleh
(Joko Pramono,S.Pd.)             (Rosiyati, S.E.)            (Imelda,S.TP)



2.   Cek (Cheque)
      Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan pembayaran sejumlah uang tertentu kepada orang/badan yang namanya tercantum pada cek atau pembawa cek.
         Terkait dengan pengelolaan dana kas kecil, biasanya cek ini dibuat oleh kasir kas besar setelah bukti kas keluar pembentukan dana kas kecil disetujui oleh manajer/direktur keuangan perusahaan kemudian diserahkan kepada kasir kas kecil untuk dicairkan dana kas kecil yang dibentuk ke bank.
3.   Permintaan Pengeluaran Kas Kecil
      Dokumen ini digunakan oleh pemakai kas kecil untuk meminta uang kepada pemegang kas kecil ketika akan melalukan pengeluaran kas kecil. Bagi pemegang kas kecil dokumen ini merupakan bukti pengeluaran. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang kas kecil menurut nama pengeluaran dana kas kecil tersebut. Contoh :
PT ADIL SEJAHTERA
Jl. Teknologi 144 Jaten
Karanganyar Jawa Tengah
PERMINTAAN PENGELUARAN KAS KECIL
Diminta
No. PPKK 0001
Tgl.
Departemen
Disetujui
Jumlah Rupiah dengan Angka

Jumlah Rupiah dengan Huruf

Keterangan …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
4.   Bukti Pengeluaran Kas Kecil
       Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas kecil untuk mempertanggung-jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. Contoh :
PT ADIL SEJAHTERA
Jl. Teknologi 144 Jaten Telp 0271 3096858
Karanganyar Jawa Tengah
BUKTI PENGELUARAN KAS KECIL
Jumlah yang diterima menurut PPKK
Rp 5.000.000,00
No BPKK 10101
Jumlah yang telah dikeluarkan
Rp 2.000.000,00
No PPKK ………….
Jumlah sisa Lebih (kurang)
Rp 3.000.000,00
Tgl …………..
Tgl.
No. Rekening
Keterangan
Jumlah (Rupiah)












Disetujui


………………….
Diperiksa


……………………
Dibuat Oleh


………………………….




5.   Permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil
       Jika persediaan kas kecil sudah menipis maka pemegang kas kecil menggunakan dokumen permintaan Pengisian Kembali Kas Kecil untuk menambah saldo kas kecil agar saldonya sama seperti pada waktu pembentukan dana kas kecil. Pemegang kas kecil mengajukan dokumen ini kepada kasir kas besar. Mekanisme selanjutnya seperti pada saat pembentukan dana kas kecil. Contoh :
PT ADIL SEJAHTERA
Jl. Teknologi 144 Jaten Telp 0271 3096858
Karanganyar Jawa Tengah
PERMINTAAN PENGISIAN KEMBALI KAS KECIL
Tgl
No BPKK
Keterangan
Jumlah (Rp)




















Diperiksa
Dibuat
Jumlah PPKK

Jumlah BPKK

Uang Tunai

Jumlah Dana Kas Kecil

REKAPITULASI PENGELUARAN KAS KECIL
NO REK
JUMLAH
NO REK
JUMLAH










6.   Catatan Akuntansi yang Digunakan
a. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap tranksaksi pengeluaran kas, termasuk pengeluaran kas untuk pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas kecil. Pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas didasarkan pada bukti kas keluar yang telah dicap lunas (telah di otorisasi) oleh fungsi kas.
b. Register Check (Check Register)
Register check adalah catatan yang digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dana kas kecil. Contoh format register check:
PT ADIL SEJAHTERA
JL TEKNOLOGI 144 JATEN TELP 0271 3096858
KARANGANYAR JATENG
REGISTER CHECK
Tgl
Dibayarkan kepada
Bank
No. Cek
No. BKK
Jumlah (Rp)






































c. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil (Petty Cash Book)
Jurnal pengeluaran dana kas kecil digunakan untuk mencatat setiap transaksi pengeluaran kas kecil sekaligus sebagai alat distribusi pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Contoh Petty Cash Book :  
PD ADIL SEJAHTERA
PETTY CASH BOOK
Bulan: Desember 2009
TANGGAL
NO. BUKTI
KETERANGAN
DEBET
KREDIT
NAMA AKUN
NO.AKUN
JUMLAH
PETTY CASH

























J. METODE PENCATATAN KAS KECIL 
1. Metode Imprest
Metode imprest dalah metode pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan, tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada waktu yang telah ditetapkan, bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan pembentukan dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan dan bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Ciri-cirinya :

1. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola dana
    kas kecil. Berdasarkan bukti-bukti tersebut pengelola kas kecil meminta
    penggantian kepada kasir kas umum.
2. Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
    jumlahnya dengan jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan.
3. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dicatat ke dalam jurnal pengeluaran
    kas pada saat dilakukan penggantian kembali dana, dengan mendebet akun-
    akun beban yang terjadi.

Langkah-langkah operasional metode imprest sbb:
  1. Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.
  2. Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran . 
  3. Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan metode imprest :
  • Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
  • Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.




Contoh jurnal kas kecil dengan menggunakan metode imprest adalah sebagai berikut
1
Kas Kecil
Rp xxx,-



Kas

Rp xxx,-

(Jurnal Untuk Mencatat Pembentukan Kas Kecil)







2
Pada saat terjadi pengeluaran pada kas kecil perusahaan tidak mencatat dalam jurnal laporan keuangan. Perusahaan hanya menyimpan faktur pembelian atas sejumlah kas yang dikeluarkan. Pembelian dan biaya dicatat ketika perusahaan mengisi kas kecil kembali







3
Beban Perlengkapan Kantor
     Rp xxx,


Beban Perangko
     Rp xxx,


Beban Representasi
Rp xxx,-



Kas

Rp xxx,-

(Jurnal mencatat beban perusahaan apabila perusahaan mengisi kas kecil kembali)







4
Kas
Rp xxx,-



Kas Kecil

Rp xxx,-

(Jurnal Untuk penutupan Kas Kecil Perusahaan pada akhir periode)










2. Metode Fluktuasi
      Pengisian kas kecil pada waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil harus melakukan pencatatan  dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi pengeluaran kas kecil.
Karena pengeluaran setiap periode tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
  •  Kas Kecil                                   Rp. xxx
                        Bank                                             Rp. xxx
              (mencatat pembentukan Dana Kas Kecil)

  • Beban langganan Surat Kabar     Rp. xxx
Kas Kecil                                     Rp. xxx 
(Mencatat pembayaran Langganan surat Kabar Pada Surat kabar
“langganan”)

  •  Beban Listrik                         Rp. xxx
                        Kas Kecil                                    Rp. xxx
            (membayar beban Listrik)

  • KasKecil                           Rp. xxx
                        Bank                                      Rp. xxx
(Mencatat pengisian Kembali kas kecil)    






K.  PERBEDAAN ANTARA METODE DANA TETAP DENGAN
      METODE FLUKTUASI
  1. Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal.
  2. Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
  3. Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap) 

L. DEFINISI SELISIH DANA KAS KECIL


        Selisih dana kas kecil adalah selisih antara kas menurut catatan dengan kas yang ada menurut penghitungan secara fisik. Apabila kas menurut  penghitungan secara fisik lebih besar dari kas menurut catatan disebut “ selisih kas lebih “ (Cash Overage).Jika keadaan sebaliknya, disebut “ selisih kas kurang “ (Cash Shortage).


Penyebab terjadinya selisih kas antara lain :
1. Kehilangan akibat kekeliruan saat transaksi misalnya pada saat memberikan

    uang kembali
2. Jumlah uang yang diterima atau dikeluarkan lebih besar atau lebih kecil dari

    pada jumlah yang seharusnya dicatat. Kejadian ini biasanya terjadi karena

    tidaktersedia uang pecahan kecil.
3. Pencatatan selisih dana kas kecil
    Adanya selisih kas mungkin diketahui pada saat transaksi yang terkait belum

    dicatat dalam jurnal, misalnya selisih kas yang terjadi karena pembayaran

    yang melebihi jumlah yang seharusnya.


Untuk mencatat selisih dana kas kecil yang diketahui sebelum pencatatan transaksi, salah satu cara adalah dengan menyediakan kolom debet dan kredit pada buku kas kecil. Kolom debet untuk mencatat selisih kas kurang dan kolom kredit untuk mencatat selisih kas lebih. Sebagai illustrasi, berikut ini contoh pencatatan selisih dana kas kecil yang diketahui sebelum transaksi yang bersangkutan dicatat ke dalam jurnal.


1 komentar:

Purnama -NPL-

Terbaring di atas pasir Menatap langit bertaburkan bintang di temani bulan Terpejam meresapi suara ombak saling bersahutan Malam ini ...