KAS KECIL
(Petty Cash)
A. PENGERTIAN KAS KECIL
Kas kecil adalah uang yang
disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil,
dan tidak ekonomis bila dibayar dengan cek. Dana kas kecil dipisahkan dari kas
besar dan diserahkan kepada seorang kasir kas kecil, yang akan
mempertanggungjawabkan setiap pengeluaran. Adapun pemengang kas kecil
bisa diserahkan kepada staf yang ada di unit-unit kerja. Kas kecil ini biasa
disimpan di dalam cash register, dan besarnya jumlah kas kecil berdasarkan
kebutuhan atau pengeluaran yang sifatnya relatif tetap dari masing-masing unit
kerja dalam jangka waktu tertentu.
B. TUJUAN DIBENTUKNYA KAS KECIL
Untuk menangani masalah perlengkapan/perbekalan kantor yang
dilakukan oleh suatu bagian di kantor biasanya berdasarkan langkah-langkah
berikut:
1. Untuk menghindari cara-cara
pembayaran pengeluaran yang relatif kecil dan mendadak, yang tidak ekonomis dan
tidak praktis.
2. Meringankan beban para staf dalam
memberikan pelayanan secara optimal kepada pelanggan termasuk relasi bisnis
pimpinan. Contoh :
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
Pimpinan kedatangan tamu mendadak dan untuk menjamu tamunya rasanya tidak ekonomis dan tidak praktis kalau stafnya melakukan pembayaran pengeluaran dengan cek.
3. Untuk mempercepat kegiatan atasan
yang mempergunakan dana secara mendadak dan tidak terencana.
C. PEMBAYARAN KAS KECIL
Pembayaran melalui kas kecil dilakukan untuk
hal-hal sebagai berikut:
- Pengeluaran kas kecil biasanya sudah ditentukan batas maksimum setiap terjadi pengeluaran-pengeluaran.
- Pengeluaran kas kecil tidak dibolehkan untuk pemberian pinjaman pada staf.
- Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemengang kas kecil.
- Bila ada bukti-bukti pembayaran, seperti kwitansi, faktur atau bukti-bukti pendukung lainnya harus dilampirkan pada bukti pengeluaran kas.
D. PENGISIAN KAS KECIL
Bila jumlah uang yang terdapat dalam kas kecil sudah
menipis, maka dana harus diisi dengan cara :
1. Pemegang kas kecil mengajukan
permintaan pada bendahara kas.
2. Pemegang kas kecil menyiapkan daftar
pengeluaran yang dilampiri bukti-bukti pengeluaran kas kecil.
3. Apabila sudah sesuai dengan
ketentuan, maka bendahara kas akan memberi tanda persetujuan pada formulir
permintaan dan memberikan dana sebesar jumlah kas kecil yang telah dikeluarkan.
E. PERALATAN
PENGELOLAAN KAS KECIL
Peralatan yang dibutuhkan untuk pengelolaan dana kas kecil,
yaitu :
1. Form permintaan pengisian dana kembali kas kecil.
2. Form permintaan pengeluaran kas kecil.
3. Jurnal pengeluaran kas.
4. Buku jurnal kas kecil.
5. Buku laporan penggunaan kas kecil.
6. Buku pengeluaran kas kecil.
7. Alat tulis dan alat hitung.
1. Form permintaan pengisian dana kembali kas kecil.
2. Form permintaan pengeluaran kas kecil.
3. Jurnal pengeluaran kas.
4. Buku jurnal kas kecil.
5. Buku laporan penggunaan kas kecil.
6. Buku pengeluaran kas kecil.
7. Alat tulis dan alat hitung.
F. PROSEDUR PENGELOLAAN
DANA KAS KECIL
1. Prosedur Pembentukan Dana Kas Kecil
Dana kas kecil dibentuk (disediakan) berdasarkan surat keputusan kepala
bagian keuangan. Dalam perusahaan yang memiliki standar prosedur akuntansi
semua jenis pengeluaran kas melibatkan bagian hutang sehingga unit organisasi
yang terlibat dalam prosedur pembentukan dana kas kecil adalah bagian hutang,
bagian kasa, dan bagian pemegang dana kas kecil. Tugas masing-masing adalah
sebagai berikut :
a.
Bagian Hutang
·
Menerima
surat keputusan, pembentukan dana kas kecil dari kepala bagian keuangan.
·
Membuat
bukti pengeluaran kas dalam tiga rangkap. Lembar 1 dan 3 diserahkan kepada
bagian kasa dilampiri surat pembentukan dana kas kecil. Lembar 2 diserahkan kepada
bagian buku pembantu yang terkait misalnya, bagian kartu biaya dan kartu
persediaan untuk disisipkan.
·
Mencatat
bukti pengeluaran kas dalam daftar bukti kas keluar yang belum dibayar (berfungsi
sebagai buku pembantu hutang).
·
Menerima
bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap lunas dari bagian kasa
dilampiri surat keputusan pembentukan dana kas kecil.
·
Mencatat
nomor cek dan tanggal pembayaran sesuai data bukti pengeluaran kas yang telah dicap
lunas dalam daftar bukti kas keluar pada kolom yang disediakan.
·
Menyerahkan
bukti kas pengeluaran kas lembar 1 yang telah dicap kepada bagian jurnal dan
laporan.
b.
Bagian Kasa
·
Menerima
bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 dilampiri surat pembentukan dana kas kecil
dari bagian hutang.
·
Menyediakan
cek sebesar jumlah yang tercantum dalam bukti pengeluaran kas untuk ditanda
tangani oleh pejabat perusahaan yang berwenang mengeluarkan kas.
·
Membubuhkan
cap tanda lunas pada bukti pengeluaran kas lembar 1 dan 3 serta surat
pembentukan dana kas kecil.
·
Menyerahkan
bukti pengeluaran kas lembar 1 ke bagian hutang dilampiri surat bukti
pembentukan dana kas kecil, dan lembar ke 3 diserahkan kepada pemegang dana kas
kecil.
c.
Bagian Jurnal dan Laporan
·
Menerima
bukti pengeluaran kas lembar 1 yang telah di cap lunas dilampiri surat
pembentukan dana kas kecil dari bagian hutang.
·
Mencatat
bukti pengeluaran kas dalam buku jurnal pengeluaran kas (register cek)
·
Mengarsipkan
bukti pengeluaran kas bersama surat keputusan pembentukan dana kas kecil dalam
map arsip bukti pengeluaran kas (voucher) yang sudah dibayar.
d.
Pemegang Dana Kas Kecil
·
Menerima
cek dan bukti pengeluaran kas lembar 3 dari bagian kasa
·
Menguangkan
cek ke bank dan menyimpan dana kas kecil
·
Mengarsipkan
bukti pengeluaran berdasarkan urutan tanggal.
Formulir yang digunakan dalam pengeluaran dana kas kecil terdiri dari
formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil dan bukti pengeluaran kas
kecil. Pihak yang terlibat dalam pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil
adalah Pemegang Dana Kas Kecil dan bagian yang menggunakan (pemakai) dana kas
kecil. Kegiatan masing-masing pihak adalah sebagai berikut :
a.
Pemakai Dana Kas Kecil
·
Mengisi
formulir surat permintaan pengeluaran dana kas kecil sebanyak 2 lembar untuk
selanjutnya diserahkan kepada pemegang dana kas kecil.
·
Menerima
uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dari pemegang dana kas kecil.
·
Mengumpulkan
bukti-bukti penggunaan dana kas kecil untuk dijadikan pendukung bukti
pengeluaran kas kecil.
·
Mengisi
formulir bukti pengeluaran kas kecil berdasarkan data bukti pendukung.
·
Menyerahkan
bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran
dana kas kecil lembar 1 kepada pemegang dana kas kecil.
·
Menerima
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar ke 2 yang telah di cap lunas
dari pemegang dana kas kecil untuk di arsipkan.
b.
Pemegang Dana Kas Kecil
·
Menerima
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2 dari bagian yang
memerlukan dana (pemakai).
·
Menyerahkan
uang tunai dan surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 kepada
pemakai dana kas kecil.
·
Menerima
bukti pengeluaran kas kecil, bukti pendukung dan surat permintaan pengeluaran
kas kecil lembar 1 dari pemakai dana kas kecil sebagai bukti pertanggung
jawaban.
·
Membubuhkan
cap lunas pada bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat
permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 1 dan 2.
·
Menyerahkan
surat permintaan pengeluaran dana kas kecil lembar 2 yang telah di cap lunas
kepada pemakai dana kas kecil.
·
Menyimpan
bukti pengeluaran kas kecil, bukti-bukti pendukung dan surat permintaan
pengeluaran dana kas kecil lembar 1. Dokumen-dokumen tersebut diserahkan kepada
bagian hutang pada saat pengajuan permintaan pengisian kembali dana kas kecil.
G. PENGISIAN KEMBALI DANA KAS KECIL
a. Fungsi
pemegang dana kas kecil
1. Pemegang kas kecil membuat permintaan pengisian kembali kas kecil
1. Pemegang kas kecil membuat permintaan pengisian kembali kas kecil
PP3K
2. Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2,BPKK, dan dokumen pendukung
2. Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2,BPKK, dan dokumen pendukung
kepada bagian utang
3. Menerima bukti kas keluar (BKK) lembar 3 dan cek bagian utang
4. Mengunakan cek ke bank
5. Menyimpan uang tunai
6. Mengarsipkan BKK lembar 3
3. Menerima bukti kas keluar (BKK) lembar 3 dan cek bagian utang
4. Mengunakan cek ke bank
5. Menyimpan uang tunai
6. Mengarsipkan BKK lembar 3
b. Fungsi
bagian utang
Berikut ini merupakan tugas bagian utang
1. Menerima PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan DP dari pemegang kaskecil
2. Membuat bukti kas keluar (BKK) sebanyak 3 lembar
3. Berdasarkan BKK lembar 1 diisi register bukti kas keluar
4. BKK lembar 2 dan PP3K lembar 1 di serahkan ke bagian kartu biaya
Berikut ini merupakan tugas bagian utang
1. Menerima PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan DP dari pemegang kaskecil
2. Membuat bukti kas keluar (BKK) sebanyak 3 lembar
3. Berdasarkan BKK lembar 1 diisi register bukti kas keluar
4. BKK lembar 2 dan PP3K lembar 1 di serahkan ke bagian kartu biaya
c. Fungsi bagian
kasa/kasir
Berikut ini merupakan tugas kasa/kasir
1. Menerima BKK lembar 1 dan 2, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari
Berikut ini merupakan tugas kasa/kasir
1. Menerima BKK lembar 1 dan 2, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari
bagian utang.
2. Mengisi cek dan meminta tanda tangan terhadap cek kepada direktur
2. Mengisi cek dan meminta tanda tangan terhadap cek kepada direktur
keuangan
3. Menyerahkan cek dan BKK lembar 3 kepada pemegang dana kas kecil.
4. Menyerahkan BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP kepada
3. Menyerahkan cek dan BKK lembar 3 kepada pemegang dana kas kecil.
4. Menyerahkan BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP kepada
bagian uatang setelah membutuhkan cap lunas
pada BKK dan dokumen
pendukungnya dan mencatat nomor cek pada
BKK.
5. BKK lembar 1 dan 3, PP3K lembar 2, BPKK, dan dokumen pendukung
5. BKK lembar 1 dan 3, PP3K lembar 2, BPKK, dan dokumen pendukung
di serahkan ke bagian kasa.
6. Menerima cek, BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari kasa
6. Menerima cek, BKK lembar 1, PP3K lembar 2, BPKK, dan DP dari kasa
setelah membubuhkan cap lunas pada BKK dan
dokumen pendukungnya
dan mencatat nomer cek pada BKK.
7. Mengisi register bukti kas keluar berdasarkan PP3K lembar 1.
8. Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan dokumen pendukung
7. Mengisi register bukti kas keluar berdasarkan PP3K lembar 1.
8. Menyerahkan PP3K lembar 1 dan 2, BPKK, dan dokumen pendukung
kepada bagian jurnal.
d. Bagian jurnal
Berikut ini merupakan tugas pemegang dana kas kecil.
1. Menerima BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP dari bagian utang.
2. Mengisi register cek dari BKK lembar 1.
3. Mengarsipkan BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP menurut nomor
Berikut ini merupakan tugas pemegang dana kas kecil.
1. Menerima BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP dari bagian utang.
2. Mengisi register cek dari BKK lembar 1.
3. Mengarsipkan BKK lembar 1, PP3K, BPKK, dan DP menurut nomor
urut.
H. MUTASI DANA KAS KECIL
Mutasi/perubahan kas pada dasarnya adalah akibat adanya penerimaan dan
pengeluaran dana. Dana kas kecil diterima kas umum dan dikeluarkan melalui
bagian pemakai dana. Transaksi yang mengakibatkan terjadinya mutasi adalah
sebagai berikut:
1. Transaksi
pembentukan dana kas kecil sebesar jumlah menurut keputusan
kepala bagian keuangan. Dokumen transaksi
tersebut ialah sebagai berikut:
·
Bukti pengeluaran kas yang dibuat oleh
bagian hutang.
·
Surat keputusan kepala bagian keuangan
sebagai dokumen pendukung.
2. Transaksi
pemakaian dana kas kecil melalui bagian-bagian pemakai dana,
dokumen transaksi tersebut ialah sebagai
berikut:
·
Bukti pengeluaran kas kecil yang dibuat
bagian-bagian pemakai dana.
·
Bukti penggunaan dana seperti, nota
kontan, kuitansi yang dibuat pihak luar perusahaan sebagai dokumen pendukung.
·
Surat permintaan pengeluaran dana kas
kecil yang dibuat bagian-bagian pemakai sebagai dokumen pendukung.
3. Transaksi pengisian kembali
dana kas kecil, dokumen transaksinya adalah :
·
Bukti pengeluaran kas yang dibuat bagian
hutang.
·
Surat permintaan pengisian kembali dana
kas kecil sebagai dokumen pendukung dibuat oleh pemegang dana kas kecil.
·
Bukti pengeluaran kas kecil sebagai
dokumen pendukung dibuat oleh bagian-bagian pemakai dana kas kecil.
I.
DOKUMEN / BUKTI PENGELOLAAN DANA KAS KECIL
1. Bukti
Kas Keluar (BKK)
Bukti Kas Keluar (BKK) adalah
dokumen yang berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas dari fungsi (bagian)
akuntansi kepada fungsi (bagian) kas besar yang tercantum dalam dokumen
tersebut. Dokumen ini dalam kaitannya dengan kas pengelolaan kas kecil,
biasanya diperlukan pada transaksi pembentukan dana kas kecil dan pada saat
pengisian kembali kas kecil. Contoh :
PD ADIL SEJAHTERA
Jl.
TEKNOLOGI No. 144 JATEN KARANGANYAR
SOLO JAWA
TENGAH
BUKTI PENGELUARAN KAS Nomor :
BKK12-6
Tanggal : 2 Desember 2009
Nomor Cek : CP12-006 Tanggal Cek : 2/12/2009PCek
Dibayar kepada
|
Bendahara
Kas Kecil
|
Jumlah
Dibayar
|
Rp.
5.000.000,00
|
Dengan
Huruf
|
Lima
juta rupiah
|
Keterangan
|
Pembentukan
Dana Kas Kecil
|
Disetujui
Oleh Dibukukan
Oleh Dibayar oleh
(Joko
Pramono,S.Pd.) (Rosiyati,
S.E.) (Imelda,S.TP)
2. Cek
(Cheque)
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melakukan
pembayaran sejumlah uang tertentu kepada orang/badan yang namanya tercantum
pada cek atau pembawa cek.
Terkait
dengan pengelolaan dana kas kecil, biasanya cek ini dibuat oleh kasir kas besar
setelah bukti kas keluar pembentukan dana kas kecil disetujui oleh
manajer/direktur keuangan perusahaan kemudian diserahkan kepada kasir kas kecil
untuk dicairkan dana kas kecil yang dibentuk ke bank.
3. Permintaan
Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini digunakan oleh pemakai kas
kecil untuk meminta uang kepada pemegang kas kecil ketika akan melalukan
pengeluaran kas kecil. Bagi pemegang kas kecil dokumen ini merupakan bukti
pengeluaran. Dokumen ini diarsipkan oleh pemegang kas kecil menurut nama
pengeluaran dana kas kecil tersebut. Contoh :
PT
ADIL SEJAHTERA
Jl.
Teknologi 144 Jaten
Karanganyar
Jawa Tengah
|
||||
PERMINTAAN
PENGELUARAN KAS KECIL
|
||||
Diminta
|
No.
PPKK 0001
|
Tgl.
|
Departemen
|
Disetujui
|
Jumlah Rupiah dengan Angka
|
|
|||
Jumlah Rupiah dengan Huruf
|
|
|||
Keterangan
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
|
4. Bukti
Pengeluaran Kas Kecil
Dokumen ini dibuat oleh pemakai dana kas
kecil untuk mempertanggung-jawabkan pemakaian dana kas kecil. Dokumen ini
dilampiri dengan bukti-bukti pengeluaran kas kecil dan diserahkan oleh pemakai
dana kas kecil kepada pemegang dana kas kecil. Contoh :
PT ADIL SEJAHTERA
Jl. Teknologi 144 Jaten Telp 0271 3096858
Karanganyar Jawa Tengah
|
|||
BUKTI PENGELUARAN KAS KECIL
|
|||
Jumlah
yang diterima menurut PPKK
|
Rp
5.000.000,00
|
No BPKK
10101
|
|
Jumlah
yang telah dikeluarkan
|
Rp
2.000.000,00
|
No PPKK
………….
|
|
Jumlah
sisa Lebih (kurang)
|
Rp
3.000.000,00
|
Tgl
…………..
|
|
Tgl.
|
No. Rekening
|
Keterangan
|
Jumlah (Rupiah)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Disetujui
………………….
|
Diperiksa
……………………
|
Dibuat Oleh
………………………….
|
5. Permintaan
Pengisian Kembali Kas Kecil
Jika persediaan kas kecil sudah menipis
maka pemegang kas kecil menggunakan dokumen permintaan Pengisian Kembali Kas
Kecil untuk menambah saldo kas kecil agar saldonya sama seperti pada waktu
pembentukan dana kas kecil. Pemegang kas kecil mengajukan dokumen ini kepada
kasir kas besar. Mekanisme selanjutnya seperti pada saat pembentukan dana kas
kecil. Contoh :
PT ADIL SEJAHTERA
Jl. Teknologi 144 Jaten Telp 0271 3096858
Karanganyar Jawa Tengah
|
|||
PERMINTAAN PENGISIAN KEMBALI KAS KECIL
|
|||
Tgl
|
No BPKK
|
Keterangan
|
Jumlah (Rp)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Diperiksa
|
Dibuat
|
Jumlah
PPKK
|
|
Jumlah
BPKK
|
|
||
Uang
Tunai
|
|
||
Jumlah
Dana Kas Kecil
|
|
||
REKAPITULASI PENGELUARAN KAS KECIL
|
|||
NO REK
|
JUMLAH
|
NO REK
|
JUMLAH
|
|
|
|
|
|
|
|
|
6. Catatan Akuntansi yang Digunakan
a. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal
yang digunakan untuk mencatat setiap tranksaksi pengeluaran kas, termasuk
pengeluaran kas untuk pembentukan dana kas kecil dan pengisian kembali dana kas
kecil. Pencatatan ke dalam jurnal pengeluaran kas didasarkan pada bukti kas
keluar yang telah dicap lunas (telah di otorisasi) oleh fungsi
kas.
b. Register Check (Check Register)
Register check adalah catatan yang
digunakan untuk mencatat cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembentukan dana
kas kecil. Contoh format register check:
PT ADIL SEJAHTERA
JL TEKNOLOGI 144 JATEN TELP 0271 3096858
KARANGANYAR JATENG
|
|||||
REGISTER CHECK
|
|||||
Tgl
|
Dibayarkan kepada
|
Bank
|
No. Cek
|
No. BKK
|
Jumlah (Rp)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
c. Jurnal Pengeluaran Dana Kas Kecil (Petty Cash Book)
Jurnal pengeluaran dana kas kecil digunakan untuk mencatat
setiap transaksi pengeluaran kas kecil sekaligus sebagai alat distribusi
pendebitan yang timbul sebagai akibat pengeluaran dana kas kecil. Contoh Petty
Cash Book :
PD ADIL SEJAHTERA
PETTY CASH BOOK
Bulan: Desember 2009
TANGGAL
|
NO. BUKTI
|
KETERANGAN
|
DEBET
|
KREDIT
|
|||
NAMA AKUN
|
NO.AKUN
|
JUMLAH
|
PETTY CASH
|
||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
J. METODE PENCATATAN
KAS KECIL
1. Metode Imprest
Metode imprest dalah metode
pembukuan kas kecil dimana jumlah rekening kas kecil selalu tetap. Setiap
terjadi pengeluaran, pemegang kas kecil tidak langsung melalukan pencatatan,
tapi hanya mengumpulkan bukti-bukti pengeluarannya.
Pada waktu yang telah ditetapkan,
bila dana kas kecil sudah hampir habis baru dilakukan pembukuan berdasarkan
bukti-bukti pengeluaran, kemudian pemegang kas kecil mengajukan pembentukan
dana kas kecil kepada bendahara kas yang besarnya sesuai dengan pembukuan dan
bukti-bukti pengeluaran, sehingga dana kas kecil tetap dalam jumlah semula.
Ciri-cirinya :
1. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dikumpulkan oleh pengelola dana
kas kecil.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut pengelola kas kecil meminta
penggantian
kepada kasir kas umum.
2. Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
2. Penggantian dana kas kecil dilakukan dengan penarikan cek yang sama
jumlahnya
dengan jumlah dana kas kecil yang telah dikeluarkan.
3. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dicatat ke dalam jurnal pengeluaran
3. Bukti-bukti pengeluaran dana kas kecil dicatat ke dalam jurnal pengeluaran
kas pada
saat dilakukan penggantian kembali dana, dengan mendebet akun-
akun beban
yang terjadi.
Langkah-langkah
operasional metode imprest sbb:
- Pembentukan dana kas kecil dimana pemegang kas kecil diserahi sejumlah uang tunai untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang diprediksikan dapat memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu tertentu.
- Dana kas kecil digunakan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran .
- Setelah dana kas kecil habis, kasir kas kecil melakukan pembentukan dana kas kecil kembali yaitu dengan mengisi sebesar jumlah pengeluaran.
Keuntungan
metode imprest :
- Menghemat waktu bagi kasir kas kecil, karena tidak diganggu setiap kali terjadi pembelian atau pengeluaran kas kecil.
- Menghemat waktu dalam pembukuan pengeluaran rekening nominal.
Contoh
jurnal kas kecil dengan menggunakan metode imprest adalah sebagai berikut
1
|
Kas Kecil
|
Rp xxx,-
|
||
Kas
|
Rp xxx,-
|
|||
(Jurnal Untuk Mencatat Pembentukan Kas Kecil)
|
||||
2
|
Pada saat terjadi pengeluaran pada kas kecil perusahaan
tidak mencatat dalam jurnal laporan keuangan. Perusahaan hanya menyimpan
faktur pembelian atas sejumlah kas yang dikeluarkan. Pembelian dan biaya
dicatat ketika perusahaan mengisi kas kecil kembali
|
|||
3
|
Beban Perlengkapan Kantor
|
Rp xxx,
|
||
Beban Perangko
|
Rp xxx,
|
|||
Beban Representasi
|
Rp xxx,-
|
|||
Kas
|
Rp xxx,-
|
|||
(Jurnal mencatat beban perusahaan apabila perusahaan
mengisi kas kecil kembali)
|
||||
4
|
Kas
|
Rp xxx,-
|
||
Kas Kecil
|
Rp xxx,-
|
|||
(Jurnal Untuk penutupan Kas Kecil Perusahaan pada akhir
periode)
|
||||
2. Metode Fluktuasi
Pengisian kas kecil pada
waktu tertentu selalu sama setiap terjadi pengeluaran. Pemengang kas kecil
harus melakukan pencatatan dengan mengkredit kas kecil setiap terjadi
pengeluaran kas kecil.
Karena pengeluaran setiap periode
tidak sama, sedangkan pengisian dana kas kecil pada setiap periode dalam jumlah
yang sama, maka jumlah rekening kas kecil akan selalu berubah sesuai dengan
fluktuasi pengeluaran yang terjadi.
- Kas Kecil Rp. xxx
Bank
Rp. xxx
(mencatat pembentukan Dana Kas Kecil)
- Beban langganan Surat Kabar Rp. xxx
Kas
Kecil
Rp.
xxx
(Mencatat
pembayaran Langganan surat Kabar Pada Surat kabar
“langganan”)
- Beban Listrik Rp. xxx
Kas
Kecil Rp.
xxx
(membayar beban Listrik)
- KasKecil Rp. xxx
Bank Rp. xxx
(Mencatat
pengisian Kembali kas kecil)
K.
PERBEDAAN ANTARA METODE DANA TETAP
DENGAN
METODE FLUKTUASI
- Dalam metode dana tetap, pengeluaran yang dilakukan oleh kasir kas kecil tidak di buat jurnal sedangkan dalam metode fluktuasi pengeluaran yang di lakukan oleh kasir kas kecil di buat jurnal.
- Dalam metode dana tetap, Besarnya penggantian sebesar pengeluaran yang telah dilakukan sehingga saldo kas kecil selalu tetap seperti semula. sedangkan dalam metode fluktuasi pengisian kembali tidak harus sebesar pengeluaran yang di lakukan.
- Dalam metode dana tetap, saldo kas kecil tetap (seperti semula) sedangkan dalam metode fluktuasi saldo kas kecil berubah-ubah (tidak tetap)
thanks atas infonya... membantu banget sama aku...
BalasHapus